Jumat, 16 Desember 2016


LAPORAN KUNJUNGAN 
DI
 FORT ROTTERDAM 
 KELOMPOK 1
Sartika Mulia
Nurmisbah
 Rati Purnamasari
Satriani

 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR




Sejarah Berdirinya Fort Rotterdam


Benteng Fort Rotterdam dibangun oleh raja ke sembilan dari kerajaan Gowa yaitu I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna pada tahun 1545. Pada awal pembuatanya konstruksi benteng terbuat dari tanah liat. Namun pada masa pemerintahan Sultan Allaudin yaitu raja gowa ke-14, konstruksi benteng yang awalnya menggunakan tanah liat diganti menjadi batu padas. Benteng Fort rotterdam ini jika dilihat dari atas sangat unik, karena menyerupai penyu. Hal ini tidak semata-mata untuk keindahan saja. Pada waktu itu penyu mempunyai filosofi, yaitu hewan yang bisa hidup didarat maupun di laut. Demikian juga dengan kerajaan Gowa yang berjaya baik didarat maupun dilaut. Jika Dilihat dari namanya, memang terlihat bukan seperti dari indonesia. Benteng yang letaknya di pinggir pantai sebelah barat kota makassar ini, awalnya memang bernama Benteng Ujung Pandang. Kedatangan Belanda pada masa itu membuat perubahan besar di kerajaan gowa. Sebuah perjanjian antara belanda dan kerajaan gowa yang bernama perjanjian bungaiyya mengharuskan kerajaan gowa menyerahkan benteng ujung pandang ke belanda. Kemudian oleh belanda benteng tersebut diganti menjadi benteng Fort Rotterdam. Itu tadilah sejarah panjang mengenai berdirinya benteng fort rotterdam di makassar.





 Menyusuri setiap sisi dari benteng fort rotterdam membuat kita seolah berada dimasa lampau. Arsitekturnya yang unik begitu menggoda untuk berfoto-foto disini. Nah, di kompleks benteng fort rotterdam ini terdapat sebuah museum bernama La Galigo. Disana terdapat berbagai referensi tentang sejarah kebesaran makassar, termasuk sejarah berdirinya benteng fort rotterdam ini. 


Tiba dikampus pukul 13.08 wita dan kami berkumpul dengan masing-masing kelompok kami, kami adalah kelompok 1 yang terdiri dari 5 orang,satu laki-laki dan 4 orang perempuan, dengan nama, Nurmisbah,Sartika Mulia,Satriani,Rati purnamasari dan Awal ramadhan. kami memakai jas almamater sebagai tanda kami mahasiswa unismuh,Nurmisbah memakai jilbab warna abu-abu,rok hitam,dan sandal warna hitam,dengan jas almamater,Sartika Mulia memakai jilbab warna biru muda,rok hitam sepatu warna hitam,dengan jas almamater.Rati purnamasari memakai jilbab warna kuning muda,rok kuning muda dengan motif bunga-bunga,sepatu warna coklat,dengan jas almamater.dan Satriani memakai jilbab warna ungu,rok hitam dan sepatu warna cream,dengan jas almamater. 





Dalam kunjungan ini hanya 4 orang yang berkunjung karena salah satu dari teman kelompok kami tidak bisa hadir karena ada halangan. selanjutnya kami berangkat dengan menggunakan sepeda motor pukul 13.10 wita. Tiba di benteng fort rotterdam pukul 13.51 wita. Dalam kunjungan ini kami menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi kami untuk sampai ditempat tujuan. 





Dalam perjalanan menuju benteng fort rotterdam membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit. Tibanya di benteng fort rotterdam pukul 13.51 wita. Kemudian kami masuk dan mengisi buku tamu,serta membayar Rp. 20.000 sebagai uang masuk. Selanjutnya kami kelompok satu bersama-sama mengunjungi setiap gedung, keadaan di benteng fort rotterdam sangat ramai dikunjungi karena keadaannya sangat sejuk,dan letaknya mudah dijangkau.

1 . Gedung P
Gedung P Merupakan tempat peribadatan ( gereja )

2 . Gedung D
Gedung D

Dahulu bagian belakang merupakan rumah sakit bagi orang belanda,kemudian dirubah fungsi sabagi wisma tentara. Bagian depan gedung ini tempat tinggal cornelius speelmna. Namun sekarang gedung D ini menjadi museum La Galigo yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah.

3 . Gedung E

Gedung E Merupakan tempat tinggal pimpinan perdagangan dan pendeta


 4. Gedung I
Gedung I Sebagai kantor penelitian bahasa dan pertanian

5. Gedung  G
Gedung G Gudang dan bengkel

6. Gedung L 
Gedung L Ruang tahanan

 7. Gedung J
Gedung J Kantor pemegang buku germising

 8. Gedung H 
Gedung H Sebagai tempat menerima tamu dari ternate

9. Gedung O
Gedung O Kantor gubernur sulawesi selatan dan sekitarnya.

  10. Gedung K 
Gedung K Kantor balai kota

11. Gedung N 
Gedung N Tempat menerima tamu dari Bacan
 
 12. Gedung C 
Gedung C Wisma bagi tamu-tamu dari Buton

 13. Gedung M 
Gedung M Gudang dan kantor perdagangan belanda


Dalam kunjungan ini, benteng fort rotterdam terdapat museum yang disebut la galigo, di dalam museum la galigo memiliki koleksi sebanyak kurang lebih 4999 buah peninggalan sejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah,numismatik,keramik asing,sejarah,naska, dan etnografi. Koleksi entografi terdiri dari berbagai jenis hasil teknologi,kesenian,peralatan hidup dan benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku bugis,makassar,mandar,dan toraja.


 Peninggalan-peninggal yang terdapat dalam museum lagaligo adalah : 

1 . Koleksi nusantara Antara lain : bangunan candi,arca,bentuk-bentuk nisan yang banyak     ditemukan pada makam-makam kuno.




2 . Koleksi keramik Terdapat berbagai jenis keramik kuno dari berbagai dinasti seperti dinasti sung abad 13 – 14, dinasti swaton abad 16-18,dinasti cing abad 17-19,dinasti yuan terjan abad 14-16,dinasti anamese abad 14-16,keramik-keramik ini berasal dari cina,fietnam,thailand,siam dan jepang. Dan ada juga keramik yang berisi tulisan arab. 




 

3. Alat-alat tradisional perikanan dan kelautan Koleksi perangkat tradisional para pelaut dan nelayan bugis makssar terdapat replika perahu finisi yang terkenal sampai ke manca negara berbagai jenis peralatan nelayan untuk menangkap ikan yang umunya masih dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir hingga saat ini.





4.  Sepeda dan Bendi Sepeda ataupun dokar,koleksi perangkat pertanian tradisional yang terdapat dalam musem la galigo ini adalah bukti sejarah peradaban bahwa jaman dahulu bangsa indonesia khusunya masyarakat sulawesi selatan telah dikenali sebagai masyarakat yang bercocok tanam. Mereka menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian terutama tanaman padi sebagai bahan makanan pokok.




5. Koleksi peralatan menempa besi dan hasilnya. Hasil tempaan berupa berbagai jenis senjata tajam,baik untuk penggunaan sehari-hari maupun untuk perlengkapan upacara adat.



6. Koleksi peralatan tenun tradisional dan kain.




7. Alat senjata.



Itulah beberapa peninggalan-peninggalan yang terdapat dalam museum la galigo yang dapat kelompok kami rangkum. Setiap peninggalan sejarah memiliki arti dan makna tersendiri. Setelah kami memasuki museum la galigo kami keluar dan berfoto-foto dengan dosen pembimbing.




 Setelah segala kegiatan telah kami lakukan kami pun pulang jam 15.06.